Kampung Turis Jogja – Sebagaimana kita tahu bahwa Jogja merupakan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat lokal maupun mancanegara. Dengan berbagai macam keberagaman mulai dari adat, kebudayaan, kuliner, wisata dll membuat Jogja menjadi kota dengan daya tarik tersendiri. Ribuan wisatawan berlalu lalang setiap bulannya untuk menikmati suasana Jogja yang khas dan pasti membuat kangen untuk balik lagi.

Namun dengan mewabahnya virus yang melanda seluruh dunia ini menjadikan semua menjadikan perekonomian melemah. Semua usaha dari berbagai bidang terkena dampaknya, tak terkecuali di bidang pariwisata. Tentu Jogja yang seperti biasanya di jalanan selalu ramai bahkan macet karena banyaknya wisatawan, sudah hampir dua bulan ini mengalami kelumpuhan.

Kampung Internasional Sosrowijayan

Tak terkecuali di wilayah Kampung Turis Jogja atau di kampung Sosrowijayan. Sosrowijayan yang terkenal dengan kampung internasional selain Prawirotaman ini sungguh sangat sepi dan 90% mengalami penurunan. Hanya lalu lalang warga kampung sana yang meramaikan.

Alasan dikenal dengan kampung internasional ini karena lokasi Sosrowijayan sangat strategis di pertengahan kota Jogja. Selain itu sagngat terjangkau dengan beberapa lokasi wisata yang paling ramai dikunjungi. Dan tentu di sana tersedia banyak penginapan yang menjadi pilihan para turis mancanegara.

Tidak hanya kampung Sosrowijayan saja yang sepi, namun sebagian besar tempat usaha seperti cafe, travel agent, restoran, hotel, losmen, dll juga mengalami penurunan. Tentu kondisi seperti ini membuat kota Jogja seperti kota mati karena sebagian besar di tutup. Jalanan pun berasa horor karena saking sepinya.

Meskipun saat ini tidak musim liburan bagi turis mancanegara, namun seharusnya Jogja sudah pasti ramai dengan wisatawan domestik. Wisatawan mancanegara mayoritas menjalani liburan di Jogja pada bulan Juni – Juli. Biasanya seluruh pariwisata mulai gencar-gencaran promosi untuk saat ini. Tapi beda dengan tahun 2020 ini. Ini merupakan hal yang pertama kali terjadi perekonomian lumpuh yang melanda seluruh dunia.

Sumber gambar : nationalgeographic.grid.id